TNI AD

TNI-AD

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkpC-2XeZwJDJxYcZgwQuJrXVw5Mrsp4NFP8UGEdj4JZnLCGbv6QvojFJZSZVUwF25HIc612Ycj16EEAJw9pTcEp0_kMrrhe0DbI6TriyW4YZvmy1FlYy9PnKCiLspM3TzKbMZoL6xmlII/s692/Logo_TNI_AD%5B1%5D.jpg























Motto                  : Kartika Eka Paksi
Artinya                : Kekuatan, Kesatuan, Kesetiaan
Elemen-Elemen :

1. Bintang melukiskan instrumen ketentaraan sebagai pelambang cita-cita
    yang tinggi.

2. Garuda melukiskan jiwa ksatria, pemberani, dan gagah perkasa seperti
    jiwa burung itu sendiri.

3. Perisai dengan warna bendera RI, yaitu merah dan putih, melukiskan
    jiwa dan semangat kebangsaan.

4. Bulu sayap yang masing-masing berjumlah 10 helai, melukiskan bulan
    Oktober sebagai saat kelahiran tentara RI.

5. Bulu ekor terdiri dari 7 helai melambangkan ketujuh pri-laku keprajuritan,
    yaitu "Sapta Marga".


JatiDiri TNI AD

Jati Diri TNI AD terbentuk oleh proses perjuangan panjang bangsa Indonesia 
pada umumnya dan perjuangan TNI pada khususnya dalam merebut, 
mempertahankan, dan menegakkan kemerdekaan, kedaulatan, serta keutuhan 
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menunjukkan jiwa, semangat, 
dan tekad pengabdian TNI AD sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, 
tentara nasional, dan tentara profesional.

a. Tentara Rakyat
Tentara Rakyat yaitu tentara yang berasal dari rakyat bersenjata yang berjuang 
melawan penjajah untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

b. Tentara Pejuang
Tentara Pejuang yaitu tentara yang berjuang menegakkan dan mempertahankan 
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak mengenal menyerah terhadap 
setiap tantangan tugas yang dilaksanakan.

c. Tentara Nasional
Tentara Nasional yaitu tentara kebangsaan, bukan tentara kedaerahan, suku, ras, 
atau golongan agama tetapi TNI mengutamakan kepentingan nasional dan 
kepentingan bangsa di atas semua kepentingan daerah, suku, ras, dan 
golongan agama.

d. Tentara Profesional
Tentara Profesional yaitu tentara yang mahir menggunakan peralatan militer, mahir 
bergerak, dan mahir menggunakan alat tempur, serta mampu melaksanakan tugas 
secara terukur dan memenuhi nilai-nilai akuntabilitas.


Sejarah Singkat TNI AD

Pada awal kemerdekaan terakumulasi kekuatan bersenjata yang berasal dari para 
tokoh pejuang bersenjata, baik dari didikan Jepang (PETA), Belanda (KNIL), maupun 
mereka yang berasal dari lascar rakyat, inilah cikal bakal lahirnya TNI.

Dalam perkembangannya mengkonsolidasikan diri ke dalam Badan Keamanan Rakyat 
(BKR), yang kemudian berturut-turut berganti nama menjadi Tentara Keamanan 
Rakyat (TKR), Tentara Keselamatan Rakyat (TKR), Tentara Republik Indonesia (TRI), 
Tentara Nasional Indonesia (TNI), Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI), 
Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS), yang kembali menjadi 
Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI), Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI),
 melalui penggabungan dengan Polri, dan berdasarkan Ketetapan MPR No. VI/MPR/2000, kembali 
menggunakan nama Tentara Nasional Indonesia (TNI), setelah pemisahan peran antara TNI dan Polri.

Sejak kelahirannya, TNI menghadapi berbagai tugas dalam rangka menegakkan 
kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia 
yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945, 
serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan 
gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Pengabdian TNI kepada negara dapat dilihat 
dalam perjalanan sejarah perjuangannya, sebagai berikut :


1) Mempertahankan Kemerdekaan


Segera setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 Bangsa Indonesia menghadapi Sekutu/Belanda 

yang berusaha menjajah kembali bangsa Indonesia.


Kedatangan kembali Sekutu/Belanda mendapat perlawanan kekuatan TNI bersama rakyat, 
yaitu terjadi pertempuran di mana-mana, seperti di Semarang (1945), Ambarawa (1945), 
Surabaya (1945), Bandung Lautan Api (1946), Medan Area (1947), Palembang (1947), 
Margarana (1946), Menado (1946), Sanga-Sanga (1947), Agresi Militer Belanda I (1947), 
Agresi Militer Belanda II (1948), dan Serangan Umum 1 Maret 1949, sehingga bangsa 
Indonesia mampu mempertahankan pengakuan atas kemerdekaan dan kedaulatan RI pada 
tanggal 27 Desember 1949.

Perjuangan ini berhasil berkat adanya kepercayaan diri yang kuat, semangat pantang menyerah, 
berjuang tanpa pamrih dengan tekad merdeka atau mati. Khusus pada saat menghadapi agresi 
militer Belanda Il, walaupun Pemerintah RI yang saat itu berpusat di Yogyakarta telah menyerah, 
Panglima Besar Jenderal Sudirman tetap melanjutkan perjuangannya, yaitu dengan cara 
bergerilya karena berpegang teguh pada prinsip kepentingan negara dan bangsa.


2) Menjaga Keutuhan Bangsa dan Negara

a) TNI bersama rakyat melaksanakan operasi dalam negeri seperti penumpasan terhadap PKI 
di Madiun 1948 dan G-30-S/PKI 1965, terhadap pemberontakan DI/Til di Jawa Barat, Aceh, 
Sulawesi Selatan, terhadap PRRI di Sumatra Barat, Permesta di Menado, Kahar Muzakar di 
Sulawesi Selatan, PGRS/Paraku di Kalimantan Barat, RMS di Ambon, GPLHT di Aceh, Dewan 
Ganda di Sumatra Selatan, dan OPM di Irian. Perjuangan ini dilaksanakan demi kepentingan 
menyelamatkan kehidupan berbangsa dan bernegara serta berpegang teguh pada prinsip 
demi kepentingan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia .

b) Operasi pengamanan dilaksanakan terhadap kegiatan kenegaraan seperti Pemilu, 
Sidang Umum / Sidang Istimewa MPR, dan pengamanan terhadap terjadinya konflik komunal. 
Operasi pengamanan ini didasarkan kepada kepentingan negara dan bangsa, 
penyelamatan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Related Posts:

0 Response to "TNI AD"

Posting Komentar