TNI-AD
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD)
Motto : Kartika Eka Paksi
Elemen-Elemen :
1. Bintang melukiskan instrumen ketentaraan sebagai pelambang cita-cita
yang tinggi.
2. Garuda melukiskan jiwa ksatria, pemberani, dan gagah perkasa seperti
jiwa burung itu sendiri.
3. Perisai dengan warna bendera RI, yaitu merah dan putih, melukiskan
jiwa dan semangat kebangsaan.
4. Bulu sayap yang masing-masing berjumlah 10 helai, melukiskan bulan
Oktober sebagai saat kelahiran tentara RI.
5. Bulu ekor terdiri dari 7 helai melambangkan ketujuh pri-laku keprajuritan,
yaitu "Sapta Marga".
JatiDiri TNI AD
Jati Diri TNI AD terbentuk oleh proses perjuangan panjang bangsa Indonesia
pada umumnya dan perjuangan TNI pada khususnya dalam merebut,
mempertahankan, dan menegakkan kemerdekaan, kedaulatan, serta keutuhan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menunjukkan jiwa, semangat,
dan tekad pengabdian TNI AD sebagai tentara rakyat, tentara pejuang,
tentara nasional, dan tentara profesional.
pada umumnya dan perjuangan TNI pada khususnya dalam merebut,
mempertahankan, dan menegakkan kemerdekaan, kedaulatan, serta keutuhan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menunjukkan jiwa, semangat,
dan tekad pengabdian TNI AD sebagai tentara rakyat, tentara pejuang,
tentara nasional, dan tentara profesional.
a. Tentara Rakyat
Tentara Rakyat yaitu tentara yang berasal dari rakyat bersenjata yang berjuang
melawan penjajah untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
melawan penjajah untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
b. Tentara Pejuang
Tentara Pejuang yaitu tentara yang berjuang menegakkan dan mempertahankan
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak mengenal menyerah terhadap
setiap tantangan tugas yang dilaksanakan.
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak mengenal menyerah terhadap
setiap tantangan tugas yang dilaksanakan.
c. Tentara Nasional
Tentara Nasional yaitu tentara kebangsaan, bukan tentara kedaerahan, suku, ras,
atau golongan agama tetapi TNI mengutamakan kepentingan nasional dan
kepentingan bangsa di atas semua kepentingan daerah, suku, ras, dan
golongan agama.
atau golongan agama tetapi TNI mengutamakan kepentingan nasional dan
kepentingan bangsa di atas semua kepentingan daerah, suku, ras, dan
golongan agama.
d. Tentara Profesional
Tentara Profesional yaitu tentara yang mahir menggunakan peralatan militer, mahir
bergerak, dan mahir menggunakan alat tempur, serta mampu melaksanakan tugas
secara terukur dan memenuhi nilai-nilai akuntabilitas.
Sejarah Singkat TNI AD
Pada awal kemerdekaan terakumulasi kekuatan bersenjata yang berasal dari para
tokoh pejuang bersenjata, baik dari didikan Jepang (PETA), Belanda (KNIL), maupun
mereka yang berasal dari lascar rakyat, inilah cikal bakal lahirnya TNI.
Dalam perkembangannya mengkonsolidasikan diri ke dalam Badan Keamanan Rakyat
(BKR), yang kemudian berturut-turut berganti nama menjadi Tentara Keamanan
Rakyat (TKR), Tentara Keselamatan Rakyat (TKR), Tentara Republik Indonesia (TRI),
Tentara Nasional Indonesia (TNI), Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI),
Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS), yang kembali menjadi
Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI), Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI),
melalui penggabungan dengan Polri, dan berdasarkan Ketetapan MPR No. VI/MPR/2000, kembali
menggunakan nama Tentara Nasional Indonesia (TNI), setelah pemisahan peran antara TNI dan Polri.
Sejak kelahirannya, TNI menghadapi berbagai tugas dalam rangka menegakkan
kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945,
serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan
gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Pengabdian TNI kepada negara dapat dilihat
dalam perjalanan sejarah perjuangannya, sebagai berikut :
1) Mempertahankan Kemerdekaan
Segera setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 Bangsa Indonesia menghadapi Sekutu/Belanda
yang berusaha menjajah kembali bangsa Indonesia.
Kedatangan kembali Sekutu/Belanda mendapat perlawanan kekuatan TNI bersama rakyat,
yaitu terjadi pertempuran di mana-mana, seperti di Semarang (1945), Ambarawa (1945),
Surabaya (1945), Bandung Lautan Api (1946), Medan Area (1947), Palembang (1947),
Margarana (1946), Menado (1946), Sanga-Sanga (1947), Agresi Militer Belanda I (1947),
Agresi Militer Belanda II (1948), dan Serangan Umum 1 Maret 1949, sehingga bangsa
Indonesia mampu mempertahankan pengakuan atas kemerdekaan dan kedaulatan RI pada
tanggal 27 Desember 1949.
Perjuangan ini berhasil berkat adanya kepercayaan diri yang kuat, semangat pantang menyerah,
berjuang tanpa pamrih dengan tekad merdeka atau mati. Khusus pada saat menghadapi agresi
militer Belanda Il, walaupun Pemerintah RI yang saat itu berpusat di Yogyakarta telah menyerah,
Panglima Besar Jenderal Sudirman tetap melanjutkan perjuangannya, yaitu dengan cara
bergerilya karena berpegang teguh pada prinsip kepentingan negara dan bangsa.
2) Menjaga Keutuhan Bangsa dan Negara
a) TNI bersama rakyat melaksanakan operasi dalam negeri seperti penumpasan terhadap PKI
di Madiun 1948 dan G-30-S/PKI 1965, terhadap pemberontakan DI/Til di Jawa Barat, Aceh,
Sulawesi Selatan, terhadap PRRI di Sumatra Barat, Permesta di Menado, Kahar Muzakar di
Sulawesi Selatan, PGRS/Paraku di Kalimantan Barat, RMS di Ambon, GPLHT di Aceh, Dewan
Ganda di Sumatra Selatan, dan OPM di Irian. Perjuangan ini dilaksanakan demi kepentingan
menyelamatkan kehidupan berbangsa dan bernegara serta berpegang teguh pada prinsip
demi kepentingan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia .
b) Operasi pengamanan dilaksanakan terhadap kegiatan kenegaraan seperti Pemilu,
Sidang Umum / Sidang Istimewa MPR, dan pengamanan terhadap terjadinya konflik komunal.
Operasi pengamanan ini didasarkan kepada kepentingan negara dan bangsa,
penyelamatan kehidupan berbangsa dan bernegara.
0 Response to "TNI AD"
Posting Komentar